Home » Sudut Pandang » Resonansi dan Frekuensi Ruang

Resonansi dan Frekuensi Ruang

Artikel ini membahas tentang: resonansi, gema/gema (gema), reflektansi dan pengaturan posisi. Karena panjangnya materi yang dibahas, saya membagi artikel saya menjadi 4 bagian. Yang akan saya mulai dengan Resonansi di sebuah ruangan.
Resonansi adalah kejadian alam yang didefinisikan sebagai berikut: Getaran suatu benda/massa pada frekuensi tertentu karena adanya sumber bunyi. Jadi partikel udara di dalam ruangan yang kita dengar beresonansi pada frekuensi tertentu ketika ada sumber suara di dalam ruangan tersebut.

Catatan: Ada beberapa klaim bahwa memasang peredam suara, oleh karena itu masalah resonansi akan teratasi. Namun hal ini tidak benar karena resonansi tidak terjadi karena pantulan, melainkan disebabkan karena getaran partikel yang diapit oleh partisi.

A. Berapa frekuensi resonansi di kamar kita?

Ruang dengar pada umumnya terdiri dari 3 permukaan yang sejajar yaitu :

(1) Langit-langit dan lantai,
(2) Dinding depan dan dinding belakang
(3) Dinding kiri dan dinding kanan

Frekuensi resonansi yang terjadi pada 2 permukaan yang sejajar dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Fr = 300 / 2L

Fr = Frekuensi Resonansi
300 = Kecepatan Suara (meter/detik).
L = Jarak antara permukaan sejajar.

Jadi jika kita memiliki ruangan dengan lebar 3 meter maka frekuensi resonansi terhadap lebar adalah sebagai berikut:
Fr = (300m/s) / (2 x 3m) = 50Hz

Dan frekuensi resonansi diikuti oleh frekuensi harmonik kedua, ketiga, keempat dan seterusnya.

Jadi Jika kita memiliki frekuensi resonansi dengan lebar ruangan 3 meter :

Fr1=50Hz; Fr2=100Hz; Fr3=150Hz; Fr4=200Hz; Fr5=250Hz; Fr6=300Hz; Fr7 = 350Hz.

Di mana:
Fr2 adalah frekuensi resonansi kedua
Fr3 adalah frekuensi resonansi ketiga
? dan seterusnya

Jika ruangan tersebut berukuran 6 meter maka kita dapat merumuskan rumus frekuensi resonansi sebagai berikut :

Fr = (300m/s) / (2 x 6m) = 25Hz

Fr1=25Hz; Fr2=50Hz; Fr3=75Hz; Fr4=100Hz; Fr5=125Hz; Fr6=150Hz; Fr7=175Hz;
Fr8=200Hz; Fr9=225Hz; Fr10=250Hz; Fr11=300Hz; Fr12=325Hz; Fr13 = 350Hz

Dari situ kita dapat melihat bahwa frekuensi resonansi Fr2 panjang ruangan = 50z dan Fr1 frekuensi lebar ruangan = 50z selalu sama pada frekuensi 100Hz, 150Hz, 200Hz, 300Hz, 350Hz Hal ini menyebabkan 50Hz, 100Hz, 150Hz, 200Hz, 250Hz, 300Hz, 350Hz lebih dominan dan tebal (Dominan pada frekuensi tertentu. Pada gambar 1 terlihat duplikasi angka 50, 100, 150, 200, 250, 300, 350 yang didukung dalam frekuensi resonansi penebalan. Sedangkan pada sumbu Y jumlah delta adalah sama yaitu 25

resonansi1

Grafik respons frekuensi resonansi ruang dengar; p = 6m, l = 3m

Akibatnya suara natural yang dibangkitkan dari perangkat sumber yang diperkuat oleh amplifier yang juga natural keluar melalui speaker yang juga natural menjadi tidak natural (respon frekuensi) karena frekuensi resonansi ruang dengar sangat dominan pada frekuensi tersebut. dari 50Hz, 100 Hz, 150 Hz, 200 Hz, 250 Hz, 300 Hz dan seterusnya. Akibatnya ruang dengar yang kita buat distorsi harmonik selama ini tidak kita sadari. Ini menjawab pertanyaan mengapa ruangan dengan panjang dan lebar yang sama persis tidak sesuai.

B. Bagaimana cara mengatasi masalah ini?

Bagaimana membuat frekuensi kita mendengar ruang sealami mungkin?

Untuk membuat ruang dengar dengan frekuensi natural/terdistribusi merata, MM. Pakar akustik yang keras membuat meja

(Tabel 1). Tabel ini berisi perbandingan antara panjang dan tinggi ruangan. Angka x dan y untuk panjang/lebar atau sebaliknya.

resonansi2

Jadi jika kita mendengar tinggi ruangan adalah 2,2 meter maka: Lebar ruang harus 1,4 x 2,2 meter = 3,08 meter dan panjangnya harus 1,9 x 2,2meter = 4,18 meter (Tabel 1 Kualitas 1).

Dengan demikian frekuensi resonansi yang terjadi adalah seperti terlihat pada Tabel 2 di bawah ini:

resonansi3

Jika jumlah tabel diatas kita buat dalam bentuk grafik, maka akan menjadi seperti grafik dibawah ini.

resonansi4

Grafik respons frekuensi resonansi di ruang dengar; p = 4,18m, 3,08m = l, t = 2,2mDari Gambar 2 diatas terlihat bahwa sebaran frekuensi resonansi yang terjadi cukup merata pada hampir semua frekuensi, dan sumbu Y (delta) nya bervariasi. Pada ruang ini distorsi harmonik yang terjadi jauh lebih kecil dibandingkan ruang dengar pada pembahasan pertama.

TIPS: Sangat sulit mendapatkan ruang dengar dengan proporsi panjang, lebar dan tinggi yang persis dengan meja MM Louden. Ada beberapa cara untuk mendapatkan proporsi ruang dengar dengan ukuran ideal sesuai dengan tabel MM Louden.

Yaitu: Membuat platform di lantai sehingga bisa tinggi di ruang yang ideal
Membuat dinding partisi agar mendapatkan panjang/lebar yang ideal
Buatlah plafon dengan kemiringan tertentu. Dimana posisi speaker berada di langit-langit bawah dan pendengar diplafon lebih tinggi.

Untuk melihat beberapa contoh pembuatan plafon miring atau dinding miring silahkan lihat di www.acourete.com.

Dan demikianlah akhir artikel tentang frekuensi resonansi. Semoga bermanfaat bagi banyak orang.

Untuk Konsultasi Silahkan Isi Form Dibawah ini atau Hubungi Kami di :

ALTA Integra

Jl. Hayam Wuruk no 2R-S
Jakarta Pusat, 10120
Telp : 021 351 3 351
Fax: 021 345 8 143[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

Share This News

Related Post

Sudut Pandang
Keahlian
Pekerjaan

Ikuti @altaintegra